Harga Bulanan Starlink Indonesia
Paket Mobilitas Darat
Paket layanan internet bisnis Mobilitas Darat cocok untuk maritim, tanggap darurat, serta bisnis mobile.
Fitur utama dari layanan ini meliputi fitur mobile layanan global, penggunaan bepergian dan berlayar, prioritas jaringan, dan dukungan prioritas. Berikut rincian harganya:
Paket Maritim memiliki fitur utama yang mencakup semua fitur mobile layanan global, penggunaan bepergian dan berlayar, prioritas jaringan, serta dukungan prioritas.
Paket ini cocok untuk maritim, tanggap darurat, maupun bisnis yang tak diam di tempat, paket ini dihargai dengan:
Baca juga: Elon Musk, Koneksi Internet Starlink di Gaza, dan Pertentangan Israel...
Daftar Harga Paket Starlink Indonesia
Paket Jelajah dilengkapi dengan fitur utama berupa kuota mobile tanpa batas di pedalaman, portabilitas, serta jeda layanan kurang dari 10 mph saat bepergian atau dalam kondisi bergerak.
Paket ini cocok dipasang di karavan untuk kelompok yang tidak menetap atau nomad, paket layanan meliputi:
4. Paket Lokasi Tetap
Baca Juga: Kurang Laku, Apple Diskon iPhone 15 di China, Ada yang Dijual Rp10 Jutaan
5. Paket Mobilitas Darat
Paket Lokasi Tetap
Paket Lokasi Tetap merupakan layanan internet Starlink yang dikhususkan bagi bisnis dan pengguna dengan permintaan tinggi.
Layanan ini memiliki fitur utama meliputi kuota standar tanpa batas, IP publik, prioritas jaringan, serta dukungan prioritas.
Berikut perincian biaya berlangganan Paket Lokasi Tetap:
Baca juga: Mengenal Starlink, Layanan Internet Elon Musk yang Akan Bantu Gaza
Starlink adalah merek provider atau penyedia internet berbasis satelit orbit rendah.
Provider ini dimiliki Elon Musk, yang juga merupakan pemilik perusahaan mobil listrik Tesla, media sosial X, dan perusahaan satelit SpaceX.
Menurut keterangan di situs Starlink, layanan internet satelit umumnya menggunakan satelit tunggal yang mengorbit di ketinggian sekitar 36.000 kilometer dari permukaan Bumi.
Hal tersebut membuat proses keterlambatan transmisi data—atau tingkat latency—menjadi tinggi.
Di sisi lain, Starlink mengklaim memiliki konstelasi ribuan satelit yang mampu mengorbit lebih dekat ke Bumi, yakni dari ketinggian 550 kilometer.
Dengan begitu tingkat latency internet Starlink diklaim jauh lebih rendah, serta mendukung proses transmisi data lebih cepat.
Untuk bisa menikmati layanan ini konsumen harus membeli perangkat keras (hardware) khusus dari Starlink, serta membayar biaya langganan internet bulanan.
Adapun Starlink sudah resmi beroperasi di Indonesia mulai Mei 2024. Berikut daftar harga perangkat keras dan langganan internet Starlink dari situs resminya:
Paket Prioritas Mobile
(Baca: Ini Perbandingan Kecepatan Internet Starlink dan Provider Lokal)
KOMPAS.com - Layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink, resmi beroperasi di Indonesia sejak Senin (20/5/2024).
Untuk diketahui, Starlink adalah layanan internet yang dikelola SpaceX. Perusahaan penerbangan luar angkasa ini juga dimiliki Elon Musk.
Layanan internet Starlink sudah dikenalkan ke publik sejak 2018. Hingga kini, sekitar 5.000 satelit Starlink berhasil diorbitkan ke luar angkasa menggunakan roket SpaceX, yakni Falcon 9.
Berikut kecepatan sampai harga Starlink Indonesia yang kini bisa mulai digunakan pelanggannya di Tanah Air.
Baca juga: Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya
Baca juga: BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk
Dilansir dari laman resminya, kecepatan Starlink Indonesia berkisar antara 25-220 Mbps. Berdasarkan pengalaman sebagian pengguna, kecepatan jaringan internet ini umumnya di atas 100 Mbps.
Sementara itu, kecepatan unggah Starlink Indonesia berkisar antara 5 Mbps dan 20 Mbps.
Kecepatan ini membuat Starlink cocok digunakan untuk streaming, panggilan video, game online, dan penggunaan internet rumah tangga lainnya.
Sedikit berbeda dari layanan internet operator di Indonesia yang memanfaatkan kabel fiber optic, Starlink Indonesia membagikan jaringan broadband dengan memanfaatkan satelit luar angkasa.
Baca juga: Harga Paket dan Cara Pesan Starlink di Indonesia, Berlangganan mulai Rp 750.000
Sebagaimana tertera di laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), SpaceX telah mengajukan perizinan sebagai penyelenggara layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP) untuk Starlink Indonesia.
Untuk berlangganan Starlink, masyarakat perlu memiliki perangkat VSAT atau stasiun penerima sinyal.
VSAT adalah alat serupa antena berbentuk piringan berdiameter kurang dari satu meter atau empat meter.
VSAT berfungsi menangkap dan menerima sinyal internet untuk selanjutnya disalurkan ke ponsel dan komputer yang terkoneksi internet.
Berdasarkan informasi dari Starlink.com, biaya VSAT terpisah dengan langganan internetnya.
Ada dua jenis VSAT yang ditawarkan Starlink. Berikut rincian dan harganya:
Dilansir dari laman resminya, Starlink menyediakan 6 pilihan paket. Berikut rincian harga Starlink Indonesia per bulan:
Paket Residensial diklaim cocok untuk keluarga lantaran menawarkan internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah tanpa batas.
Paket layanan bulanan ini dipatok dengan harga:
Paket Jelajah dilengkapi dengan fitur utama berupa kuota mobile tanpa batas di pedalaman, portabilitas, serta jeda layanan kurang dari 10 mph saat bepergian atau dalam kondisi bergerak.
Paket ini cocok dipasang di karavan untuk kelompok yang tidak menetap atau nomad, paket layanan meliputi:
Baca juga: Bisakah Starlink Berikan Akses Internet di Gaza?
Paket Kapal diklaim cocok untuk maritim, tanggap darurat, maupun bisnis mobile atau bergerak.
Paket ini menawarkan semua fitur mobile layanan global untuk penggunaan bepergian dan berlayar. Berikut rincian harganya:
Cara langganan Starlink Indonesia
Bagi masyarkat yang tertarik menggunakan layanan internet dapat melalui pemsanan melalui laman resmi.
Berikut cara memesan perangkat VSAT serta paket langganan Starlink Indonesia:
Pemesanan hanya dapat dilakukan melalui kartu kredit maupun debit Mastercard atau Visa dengan estimasi waktu pengiriman selama 1-2 minggu.
Khusus untuk layanan Starlink Residensial, paket yang datang termasuk router WiFi, kabel Starlink 15 meter, kabel daya, serta base station untuk menyambung perangkat.
Pengguna dapat memasang secara mandiri tanpa teknisi dengan mengikuti pedoman yang disediakan aplikasi Starlink.
Adapun tagihan pertama layanan internet Starlink Indonesia akan diterima setelah pengaktifan atau 30 hari setelah pengiriman.
JAKARTA, KOMPAS.TV - Layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink, resmi beroperasi di Indonesia sejak Senin (20/5/2024).
Starlink merupakan layanan internet yang dikelola oleh SpaceX, perusahaan penerbangan luar angkasa yang juga dimiliki oleh Elon Musk.
Starlink pertama kali diperkenalkan ke publik pada tahun 2018. Hingga kini, sekitar 5.000 satelit Starlink telah berhasil diorbitkan menggunakan roket SpaceX, Falcon 9.
Layanan ini menawarkan kecepatan internet yang bervariasi antara 25 hingga 220 Mbps.
Kecepatan ini membuat Starlink sangat cocok untuk berbagai aktivitas internet seperti streaming, panggilan video, game online, dan penggunaan internet rumah tangga lainnya.
Baca Juga: 4 Kelebihan dan Kekurangan Internet Satelit Starlink Milik Elon Musk
Berbeda dengan layanan internet lainnya di Indonesia yang memanfaatkan kabel fiber optik, Starlink menggunakan satelit luar angkasa untuk membagikan jaringan broadband.
Menurut laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), SpaceX telah mengajukan perizinan sebagai penyelenggara layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP) untuk Starlink di Indonesia.
Untuk berlangganan Starlink, masyarakat perlu memiliki perangkat VSAT atau stasiun penerima sinyal. VSAT adalah antena berbentuk piringan dengan diameter kurang dari satu meter atau hingga empat meter, yang berfungsi menangkap dan menerima sinyal internet untuk disalurkan ke perangkat seperti ponsel dan komputer.
Berikut dua jenis VSAT yang ditawarkan oleh Starlink:
Baca Juga: Starlink dan Elon Musk Dapat Karpet Merah? Pakar Sebut Kebobolan Data Informasi Jadi Isu Penting
Cara Berlangganan Starlink di Indonesia
Bagi masyarakat yang tertarik menggunakan layanan internet Starlink, berikut adalah cara untuk memesan perangkat VSAT dan paket langganan Starlink Indonesia:
1. Kunjungi laman Starlink Indonesia (https://www.starlink.com/id). 2. Gulir halaman ke bawah dan isi kolom "Alamat Layanan" dengan "Indonesia". 3. Klik "Pesan Sekarang". 4. Halaman akan menampilkan ketersediaan Starlink di wilayah tersebut. 5. Lengkapi informasi kontak dan alamat pengiriman, kemudian klik "Perbarui Alamat Pengiriman". 6. Halaman situs akan memuat biaya layanan per bulan dan harga perangkat keras sesuai yang dipilih pengguna. 7. Situs juga akan menampilkan biaya pengiriman dan penanganan senilai Rp 345.000. 8. Selanjutnya, pilih "Melakukan Pesanan".
Pemesanan hanya dapat dilakukan melalui kartu kredit maupun debit Mastercard atau Visa dengan estimasi waktu pengiriman selama 1-2 minggu.
Khusus untuk layanan Starlink Residensial, paket yang datang termasuk router WiFi, kabel Starlink 15 meter, kabel daya, serta base station untuk menyambung perangkat. Pengguna dapat memasang perangkat secara mandiri tanpa bantuan teknisi dengan mengikuti pedoman yang disediakan aplikasi Starlink.
Baca Juga: Kurang Laku, Apple Diskon iPhone 15 di China, Ada yang Dijual Rp10 Jutaan
Tagihan pertama layanan internet Starlink Indonesia akan diterima setelah pengaktifan atau 30 hari setelah pengiriman.
Mengutip situs resminya, ada total 6 paket yang disediakan oleh Starlink. Berikut rincian harga langganan Starlink perbulannya: