Ciri Ciri Limbah Organik Kering Adalah

Ciri Ciri Limbah Organik Kering Adalah

Limbah Organik dapat Diolah menjadi Pupuk Organik atau Kompos

Apabila kalian memiliki hobi berkebun dan menanam tumbuhan di pekarangan rumah, kalian bisa memanfaatkan limbah organik yang telah diolah menjadi pupuk kompos sebagai penyubur tanaman kalian.

Manfaatkan limbah organik, seperti sisa sayur, sisa buah-buahan yang kemudian diolah menjadi pupuk kompos. Untuk proses pembuatan pupuk kompos atau organik ini, tidaklah rumit.

Limbah Organik sebagai Penyubur Tanah

Selain dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik atau kompos, limbah organik dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanah. Bagaimana caranya? Kalian cukup menanam atau memendam sampah atau limbah organik di dalam tanah.

Kemudian, nantinya limbah organik tersebut akan membusuk dan memberikan zat hara yang dapat menyuburkan tanah sehingga tanaman yang kalian miliki juga tumbuh lebih sehat.

Ciri – Ciri Limbah Organik

50+ Contoh Slogan Pendidikan, Motivasi, Lingkungan, Kebersihan dan Kesehatan Kreatif

KOMPAS.com - Limbah organik adalah jenis sampah alami yang berasal dari makhluk hidup seperti tumbuhan atau hewan.

Limbah organik memiliki berbagai bentuk, mulai dari limbah makanan, limbah tumbuhan, limbah kertas, hingga kotoran manusia.

Dilansir dari Hazardous Waste Experts, untuk solusi pembuangan limbah organik yang menguntungkan dan ramah lingkungan, pengomposan bisa menjadi pilihan yang tepat.

Seiring waktu, semua sampah organik akan terurai. Pengomposan merupakan proses yang dikendalikan dan dipercepat untuk mendaur ulang limbah organik yang terurai untuk menjadi tanah yang kaya nutrisi.

Cara Mengolah Limbah Organik

Setelah mengetahui beberapa manfaat dari limbah organik, saatnya untuk mengetahui bagaimana cara mengolahnya. Berikut akan dijelaskan secara ringkas terkait cara mengolah limbah limbah organik yang bisa kalian ikuti di rumah.

Cara Mengolah Limbah Organik menjadi Pupuk Kompos

Sebelum masuk tahap pembuatannya, siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu, yaitu media atau wadah berukuran besar dengan tutupnya (bisa gunakan ember atau tong besar), sarung tangan, limbah rumah tangga (kalian dapat menggunakan limbah sisa sayuran atau makanan lainnya), tanah, air secukupnya, arang sekam, kapur pertanian, dan cairan pupuk EM4 untuk bahan tambahan.

Sekarang, masuk ke tahap pembuatan limbah organik menjadi pupuk kompos. Pertama, siapkan limbah organik atau sampah rumah tangga untuk diolah menjadi pupuk kompos atau organik. Kemudian, pisahkan limbahkan organik, misalnya sisa sayuran atau makanan dengan limbah plastik. Hal itu karena limbah organiklah yang hendak dipakai untuk pembuatan pupuk kompos.

Selanjutnya, sediakan wadah atau media berukuran besar yang tadi sudah disiapkan di awal. Ingat, wadah atau media yang hendak digunakan harus ada penutupnya. Hal itu agar pupuk yang hendak dibuat tak akan terkontaminasi dengan udara luar. Lalu, masukkan tanah ke dalam wadah secukupnya saja, pastikan wadah tersebut juga telah diisi dengan limbah organik. Untuk ketebalannya sendiri, kalian bisa sesuaikan dengan media atau wadah serta banyaknya limbah organik yang digunakan.

Tuang dan siram permukaan tanah tersebut dengan air, secukupnya saja. Masukkan limbah organik yang telah dicampur arang sekam (ini hanyalah optional), dan kapur pertanian ke dalam wadah atau media tadi.

Coba untuk pastikan bahwa limbah yang disimpan itu merata. Dengan kata lain, ketebalan antara sampah dan tanah haruslah setara. Kemudian, tuang dan siram dengan air yang sudah dicampuri dengan EM4. kemudian, masukkan lagi tanah ke wadah. Tanah di sini berfungsi sebagai penutup sampah. Terakhir, tutup rapat wadah tersebut dan diamkan selama kurang lebih 21 hari atau tiga minggu.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila kalian membuat pupuk kompos atau organik ini sendiri di rumah. Pertama, pastikan wadah untuk membuat pupuk kompos tak terkontaminasi oleh air hujan dan juga binatang atau hewan lainnya. Kemudian, jangan biarkan wadah terkena paparan sinar dari matahari.

Nah, bilamana semua itu sudah dilakukan, kalian bisa segera gunakan pupuk kompos atau organik yang telah kalian buat untuk memupuk berbagai jenis tanaman atau tumbuhan yang ada di pekarangan rumah kalian.

Limbah Organik Keras

Limbah organik keras merupakan salah satu jenis limbah organik yang memiliki kandungan air lebih sedikit dibandingkan limbah organik lunak. Sehingga dalam proses pengelolaannnya membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa hancur dan membusuk.

Contoh dari limbah organik keras di antaranya yaitu tempurung kelapa, batang kayu, dan kulit telur. Cara untuk mempercepat proses penghancuran batang kayu yaitu dilakukan dengan memotong batang kayu tersebut menjadi ukuran yang lebih kecil.

Ciri-Ciri Limbah Organik

Ada cara mudah untuk membedakan mana limbah organik dan mana yang bukan, yaitu dengan mengenali dan memahami karakteristik atau ciri-cirinya. Berikut ini akan dijabarkan secara singkat ciri-ciri dari limbah organik.

Cara Mengolah Limbah Organik menjadi Biogas

Biogas dihasilkan dari proses pembusukan bahan organik oleh bakteri anaerob, yakni bakteri atau kuman yang hidup dan tumbuh dalam kondisi padat udara. Lazimnya, semua jenis bahan organik yang dikelola akan menghasilkan biogas. Akan tetapi, bahan organik yang padat dan cair homogen saja yang mampu menghasilkan biogas.

Adapun tiga jenis bahan yang menjanjikan untuk dikelola sebagai bahan baku biogas rumah tangga di Indonesia, di antaranya limbah organik, kotoran hewan atau manusia, dan limbah cair. Berikut akan dijelaskan terkait proses pembuatan biogas rumah tangga.

Skema Biogas (sumber: perkim.id)

Pertama, campurkan limbah organik dengan air, perbandingannya 1:1. Lalu, masukkan bahan biogas ke reaktor lewat tempat pengisian sebanyak 2.000 liter, selanjutnya akan ada proses produksi biogas di dalam reaktor tersebut.

Setelah kurang lebih 10 hari reaktor biogas dan penampung biogas akan mengembung dan mengeras. Hal itu karena adanya biogas yang dihasilkan. Biogas sudah bisa dipakai sebagai bahan bakar dan kompor biogas bisa digunakan.

Kemudian, jangan lupa untuk menggoyangkan reaktor biogas sesekali agar terjadinya penguraian sempurna dan gas di bagian bawah akan naik ke atas. Lakukan pula di tiap pengisian reaktor.

Untuk pengisian bahan biogas berikutnya bisa dilakukan setiap hari, yakni setiap pagi dan sore sebanyak 40 liter. Adapun sisa pengolahan bahan biogas berupa lumpur akan keluar dengan sendirinya atau spontan pada setiap dilakukannya pengisian bahan biogas. Terakhir, sisa hasil pengolahan bahan biogas itu akhirnya dapat dimanfaatkan langsung sebagai pupuk organik. Dengan begitu, biogas sudah bisa digunakan guna kebutuhan rumah tangga.

Itulah informasi seputar Limbah Organik, mulai dari jenis, ciri, manfaat hingga cara mengolah limbah organik. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait pengolahan limbah organik atau sejenisnya, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di Gramedia.com dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu.

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian, ya!

Pestisida Organik, Langkah Mudah Meramu Pestisida Organik Sendiri

Buku ini memberikan pengantar tentang pertanian organik dan pestisida organik yang dapat dibuat sendiri, bahan-bahannya mudah dan ada di sekitar kita. Selain ramah lingkungan, pestisida organik juga dapat menjadi peluang usaha. Cara membuatnya yang tidak repot dapat dipraktikkan kapan dan di mana saja.

Penulis: Tasya Talitha Nur Aurellia

Sumber: dari berbagai sumber

Pengertian Limbah Organik, Jenis, Ciri, dan contoh limbah organik  – Limbah menjadi salah satu problem yang cukup besar di tiap negara. Bahkan, dari masa ke masa, jumlah limbah tak juga mengalami penurunan, terlebih limbah organik. Tahukah kalian, sebenarnya apa sih limbah organik itu?

Limbah organik adalah sisa bahan atau sampah yang dapat didaur ulang dan berasal dari makhluk hidup, seperti limbah makanan, limbah kotoran makhluk hidup, ataupun limbah tanaman.

Dengan kata lain, limbah organik adalah bahan sisa atau sampah yang diperoleh dari proses produksi atau kegiatan, baik kegiatan dalam ranah rumah rumah tangga maupun ranah industri. Limbah organik ini adalah limbah atau sampah yang mudah terurai melalui beberapa proses alami.

Mengapa bisa mudah terurai?

Hal itu karena limbah organik didalamnya memuat zat kimia yang bisa dikatakan sifatnya stabil sehingga limbah organik ini akan lebih mudah tertimbun atau mengendap di dalam tanah, danau, sungai, bahkan laut sekalipun.

Jenis limbah organik ini lebih cepat membusuk dalam kurun waktu singkat hingga akhirnya terurai menjadi sebuah bahan yang kecil, tetapi tak menimbulkan bau. Akan tetapi, limbah organik akan menimbulkan bau tak sedap, bahkan penyakit apabila tidak dikelola secara baik.

Dengan sebab itulah, seringkali pembuatan pupuk memanfaatkan bahan dari limbah organik untuk dijadikan sebagai pupuk kompos.

Apabila dilihat dari jenisnya, limbah organik terbagi menjadi dua, yaitu limbah organik basah dan limbah organik kering. Untuk penjelasan lengkapnya, berikut akan dijelaskan terkait limbah organik basah dan limbah organik kering.

Limbah organik terbagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik basah dan limbah organik kering. Berikut penjelasannya.

Ilustrasi Limbah Organik (sumber: kompas)

Ciri-Ciri Limbah Organik

Ada cara mudah untuk membedakan mana limbah organik dan mana yang bukan, yaitu dengan mengenali dan memahami karakteristik atau ciri-cirinya. Berikut ini akan dijabarkan secara singkat ciri-ciri dari limbah organik.