Bulan September 2023 Bulan Islam Apa
Rabi'ul akhir (ربيع الآخر)
Rabi'ul-Akhir adalah bulan keempat. Namanya berarti 'Musim Semi yang Kedua' dalam bahasa Arab. Pada bulan ini juga orang Arab dahulu mulai menggembalakan hewan-hewan ternak mereka.
Kapan Bulan Rabiul Akhir 2023?Kalender Hijriah. foto/IStockphoto
Kapan Bulan Rabiul Akhir 2023?
Kalender Hijriah. foto/IStockphoto
Rabiul Akhir tahun ini dimulai pada 16 Oktober 2023. Di dalam Kalender Islam yang kerap disebut penanggalan bulan ini, Rabiul Akhir atau Rabi’uts Tsani menjadi urutan keempat setelah Rabiul Awal.
Umat Muslim di seluruh dunia dapat menjalankan puasa Ayyamul Bidh mulai 13-15 Rabiul Akhir 1445 Hijriah. Jika dilihat berdasarkan Kalender Masehi, maka tanggalnya jatuh pada 28, 29, dan 30 Oktober 2023.
Sementara itu, masa Rabiul Akhir memiliki masa selama 30 hari hingga 14 November 2023 mendatang. Berikut ini daftar hari penting selama Oktober-November 2023 berdasarkan Kalender Islam.
Apa saja nama bulan Islam?
Dilansir dari berbagai sumber, berikut daftar yang termasuk dalam apa saja nama bulan Islam atau nama-nama bulan pada kalender Hijriyah:
Kalender Islam Rabiul Akhir 1445 Hijriah
Kalender Islam Rabiul Akhir 1445 Hijriah
Berikut ini kalender bulan Rabiul Akhir 1445 Hijriah yang berlangsung mulai Oktober-November 2023.
tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yuda PrinadaEditor: Yulaika Ramadhani
Kalender Hijriyah adalah penanggalan dalam Islam yang terdiri dari 12 bulan dalam setahun, dengan total hari sekitar 354 atau 355 hari. Lantas, apa saja nama bulan Islam tersebut?
Kalender Hijriyah dimulai dari peristiwa perpindahan (hijrah) Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah. Pada sistem dari kalender Hijriyah, hari atau tanggal akan dimulai ketika matahari sudah terbenam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya perlu diketahui bahwa pada kalender Hijriyah tidak ada aturan yang khusus untuk bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari dan yang 30 hari.
Sebab semua tergantung pada penampakan bulan sabit atau hilal. Kalender hijriyah dihitung berdasarkan dengan rotasi dari Bulan yang berlawanan dengan Matahari.
Rabi'ul awwal (ربيع الأول)
Rabi'ul awwal adalah nama bulan ketiga, dikenal sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw. Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw dirayakan oleh sebagian umat Islam di bulan ini.
Orang Arab biasanya selesai melakukan perang dan meraih kemenangan saat bulan ini juga. Selain itu juga, bulan ini berarti bulan yang terjadinya musim semi pertama.
Kalender Jawa September 2023
Kalender Islam Oktober-November 2023
Berikut ini Kalender Islam mulai bulan Oktober hingga November 2023.
Berdasarkan data BMKG, pada bulan Agustus sampai September 2022 mendatang, wilayah Indonesia umumnya diprakirakan mengalami curah hujan kategori menengah.
Pada bulan Agustus 2022, sejumlah 9,86 persen wilayah Indonesia diprakirakan mengalami curah hujan kategori rendah (0-100 mm/bulan), dan 67,12 persen diprakirakan menengah (100-300 mm/bulan).
Baca juga: 5 Putra Mbah Suratmi Lumpuh, Hidup Sebagai Orangtua Tunggal dan Sempat Tanyakan Takdir
Selanjutnya, sekitar 23,02 persen wilayah lainnya diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi (>300 mm/bulan).
Sedangkan, pada bulan September 2022, BMKG memprakirakan sejumlah 4,26 persen wilayah Indonesia mengalami curah hujan kategori rendah.
Sekitar 66,42 persen diprakirakan mengalami curah hujan kategori menengah dan 29,32 persen diprakirakan tinggi hingga sangat tinggi pada September 2022.
Pada bulan September nanti, sejumlah 6,95 persen curah hujan di wilayah Indonesia diprakirakan bersifat Bawah Normal (BN), sekitar 14,69 persen diprakirakan bersifat Normal, dan 78,36 persen bersifat Atas Normal (AN).
Untuk diketahui, sifat curah hujan Bawah Normal merupakan hujan yang bersifat lebih kering daripada Normalnya, begitupun sebaliknya saat curah hujan bersifat Atas Normal artinya hujan akan terjadi dengan intensitas lebih basah dari normalnya.
Baca juga: Perlu Hati-hati, TBC Ditularkan Melalui Droplet atau Percik Renik, Ini Kata Dokter
Dodo menjelaskan, prakiraan musim hujan yang dikeluarkan BMKG ini dapat dimanfaatkan oleh stakeholder di pusat maupun daerah sebagai pedoman perencanaan kegiatan di berbagai sektor, seperti awal musim tanam, termasuk antispasi potensi kebencanaan.
Sedikitnya ada 12 sektor yang membutuhkan data dan informasi tersebut, yakni transportasi, pembangunan infrastruktur, pertanian dan kehutanan, kelautan dan perikanan, tata ruang, kesehatan, pariwisata, pertahanan keamanan, sumber daya air, sumber daya energi dan pertambangan, industri, serta penanggulangan bencana.
Tips Menghadapi Cuaca Panas dan Gejala yang Perlu Diwaspadai
tirto.id - Kalender September 2023 untuk penanggalan Jawa mencakup pertengahan bulan Sapar sampai pertengahan bulan Mulud 1957. Adapun dalam Kalender Hijriah bertepatan dengan Safar hingga Rabiul Awal 1445 H.
Tanggal 1 September 2023 jika dilihat melalui Kalender Jawa bertepatan dengan 14 Sapar 1957. Adapun bulan Sapar ini berlangsung selama 29 hari dan berakhir tepat pada 16 September mendatang.
Dalam bulan Sapar, terdapat tradisi Saparan yang menyediakan gunungan sesuai hasil bumi masyarakat. Gunungan ini nantinya akan dibagi-bagi ke masyarakat sekitar sebagai ucapan rasa syukur dan agar mendapatkan keselamatan dunia-akhirat.
Sapar ini akan berakhir dan dilanjutkan dengan bulan baru Mulud. Bulan ini akan berlangsung selama 14 hari di bulan September 2023. Dengan begitu, Kalender Jawa September 2023 mencakup 14 Sapar hingga 14 Mulud 1957.
Kalender Islam September 2023 dimulai dari tanggal 15 Safar 1445 Hijriah. Setelah bulan Safar berakhir, bulan Rabiul Awal akan berlangsung mulai 17 September 2023.
Pada kurun waktu Mulud, terdapat tradisi Muludan dalam budaya Jawa yang dilaksanakan untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini biasa dilakukan pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya.
Dari keterangan tersebut, terlihat bahwa terdapat percampuran budaya antara Jawa dan islam. Tujuan pelaksanaannya yakni menunjukkan cinta pada Rasulullah SAW dan rasa syukur kepada Allah yang telah menciptakannya.
Jumadil awal (جمادى الأول)
Jumadil awwal, bulan kelima, merupakan salah satu dari dua bulan Jumadil. Namanya berarti 'yang beku' yang merujuk pada musim dingin. Bulan ini juga menunjukkan datangnya musim kering pertama.
Bagaimana Sistem Perhitungan Hijriah?
Mengutip dari laman Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), sistem penanggalan kalender Hijriah didasarkan pada pergerakan atau rotasi bulan mengelilingi bumi. Oleh karena itu, penentuan pergantian hari dalam kalender Hijriah berbeda dengan kalender Masehi.
Kalender Masehi memulai hari pada pukul 00.00 waktu setempat, sedangkan kalender Hijriah memulai hari saat matahari terbenam di lokasi tersebut.
Karena perhitungan yang berbeda, satu tahun dalam kalender Hijriah lebih pendek dibandingkan dengan kalender Masehi, yaitu hanya 354 atau 355 hari. Sementara itu, satu tahun dalam kalender Masehi terdiri dari 365 atau 366 hari.
Penjelasan mengenai sistem penanggalan kalender Hijriah berdasarkan rotasi bulan terdapat dalam firman Allah SWT dalam surah Yunus ayat 5 berikut:
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاۤءً وَّالْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِالْحَقِّۗ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ ٥
Artinya: "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui."